Kisah 3 ABG Yang dirampok, disetrum dan diperkosa

Kisah 3 ABG Yang dirampok, disetrum dan diperkosa

Kehidupan malam memang sangat bahaya bagi para perempuan lantaran banyak tindak kejahatan yang bisa mengancam keselamatan mereka. Seperti nasib tiga remaja di Medan, niat hati ingin menemani 3 pria yang menjadi teman dari temannya, malah menjadi korban perampokan dan pemerkosaan.
Kisah 3 ABG Yang dirampok, disetrum dan diperkosa

Awalnya 3 ABG yang berinisial Pr (20), Ld (19) dan Pt (19) ini hanya iseng mau menemani 3 pelaku yang diketahui bernama Deni, Dana, dan David untuk berkaraoke ria lantaran akan dibayar. Namun bukannya dibayar, kesucian 3 remaja ini malah direnggut seenak jidat oleh pelaku.

Bagaimana kejadian ini bisa menimpa 3 remaja tersebut? Berikut kisah tragis 3 ABG yang dirampok, disetrum dan diperkosa oleh teman dari temannya:

1. Awal kejadian, korban hanya diajak karaoke oleh teman


Tiga perempuan muda mengaku menjadi korban perampokan dan perkosaan. Peristiwa itu mereka alami setelah menemani para pelaku berkaraoke ria.

Ketiga perempuan muda itu masing-masing Pr (20), Ld (19) dan Pt (19). Seorang di antaranya, Pr, merupakan mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Medan.

Pr mengatakan, mereka kenal para pelaku dari teman bernama Rama. "Lewat BBM, Rama bilang ada kawannya mengajak kami karaoke, tapi kami malah dirampok," kata perempuan muda berambut dicat pirang ini di Mapolresta Medan, Jumat (31/10)

Pr mengaku mau karena mereka dijanjikan bayaran untuk menemani para pelaku karaoke. Awalnya, uang itu dijanjikan Rama, teman mereka yang menghubungkan dengan pelaku. "Memang kami dijanjikan uang Rp 500 ribu satu orang untuk menemani karaoke saja. Nggak lebih dari itu. Jadi, sebenarnya ini iseng-iseng berhadiah aja bang," kata Pr (20).

Saat berkenalan dengan Pr, Pt, dan Jum, 31 Okt 2014, ketiga laki-laki yang mengajaknya karaoke mengaku bernama Deni, Dana, dan David. "Kami dijemput di kosan kami di Jalan Mukhtar Basri naik Xenia silver. Kami diajak ke KTV 5 di Karaoke Station di Jalan Wajir, Rabu (29/10) malam," ujar Pr

2. Saat pulang, 3 remaja dirampok, disetrum dan diperkosa

Sekitar pukul 02.00 pagi, mereka keluar dari Karaoke Station. Ketiga perempuan itu minta diantar pulang ke tempat indekos. "Tapi kami malah dibawa ke arah Padang Bulan," kata Pt.

Merasa ada yang tak beres, ketiga perempuan muda ini lalu menanyakan perubahan arah itu. Namun, bukan jawaban yang mereka dapatkan. Yang ditanya malah marah-marah dan menodongkan senjata api dan alat setrum. "Terus barang-barang kami seperti, handphone dan uang, dikumpuli. Semua mereka ambil," sambung Pt.

Ketiga pelaku menganiaya ketiga perempuan itu. Pt sempat melawan, tapi dia disetrum pada bagian leher hingga pingsan. Bahkan perempuan ini diperkosa di dalam mobil. Sementara kedua temannya tidak berani melawan.

Setelah Pt diperkosa, pelaku menurunkan mereka di kawasan Jalan Setia Budi, Medan. Ketiganya kemudian sepakat membuat laporan ke Mapolresta Medan. Mereka berharap pelakunya segera ditangkap.

3. Korban perkosaan usai karaoke lebih dari satu orang


Kasus perampokan dan pemerkosaan yang dialami tiga perempuan remaja usai karaoke terus berkembang. Korban yang diperkosa ternyata bukan satu orang, melainkan 2 orang.

Setelah Pt (19) yang mengakui dirinya diperkosa oleh pelaku kepada polisi. Perempuan ini juga menyampaikan pengakuan lain. Dia mengatakan, temannya Ld (19) juga diperkosa. "Dia juga diperkosa," kata Pt (19).

Ld ternyata juga diperkosa di dalam mobil Xenia silver yang dibawa ketiga pelaku saat merampok dan menganiaya korban. Pt juga diperkosa di tempat sama.




4. Salah satu korban diperkosa saat akan menikah
Seorang remaja korban perkosaan di Medan trauma berat. Perempuan berinisial Ld (19) itu sangat terpukul karena kehilangan keperawanan.

"Dia sangat trauma, sering terkejut-kejut. Apalagi tadinya dia masih perawan Bang," kata Pt (19), rekan Ld, yang juga menjadi korban perkosaan, Jumat (31/10).

Bukan hanya itu, Ld juga diketahui akan segera menikah. Karena traumanya, perempuan muda itu memilih pulang ke kampung halamannya di Padang Sidimpuan untuk menenangkan diri. "Mau nikah dia, makanya dia trauma sekali. Dia memilih pulang kampung," kata Pt.


5. Korban mengaku bukan pelacur dan hanya ingin bersenang-senang

Kasus perkosaan di Medan ternyata berawal dari keisengan. Korban mengaku sebelum kejadian mereka hanya ingin bersenang-senang di karaoke bersama 3 pelaku yang sebelumnya mengajak mereka.

"Kami bukan pelacur. Karena suntuk, kami iseng-iseng saja," aku Pr, seorang korban perampokan, Jumat (31/10).

Begitupun, Pr mengaku mereka dijanjikan bayaran untuk menemani para pelaku karaoke. Awalnya, uang itu dijanjikan Rama, teman mereka yang menghubungkan dengan pelaku. "Memang kami dijanjikan uang Rp 500 ribu satu orang untuk menemani karaoke saja. Nggak lebih dari itu. Jadi, sebenarnya ini iseng-iseng berhadiah aja bang," kata Pr (20).

Sumber : disini


share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by cerita sex, Published at 17.50 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label